Friday, December 25, 2009

Alergi Susu

Alergi susu sapi sering terjadi pada bayi dan anak-anak. Sebenarnya yang menyebabkan reaksi alergi pada susu sapi adalah proteinnya. Susu yang biasa kita minum terdiri dari protein, karbohidrat atau gula, lemak, vitamin, mineral, dan air. Protein susu sapi merupakan protein asing yang pertamakali dikenal bayi. Sehingga alergi susu sapi (ASS)sering diderita pada bayi usia dini.

Alergi susu sapi dapat juga terjadi pada bayi atau anak-anak yang mengonsumsi ASI maupun susu formula. Jika seorang ibu yang sedang menyusui ternyata juga mengonsumsi susu sapi, maka diduga hal itu akan mempengaruhi ASInya, sehingga bayi yang mengonsumsi ASI tersebut akan menunjukkan gejala alergi terhadap susu sapi. Alergi susu sapi memang merupakan alergi terhadap makanan yang sering terjadi pada bayi atau anak-anak.

Pengobatan yang paling penting pada alergi susu sapi adalah eliminasi atau menghindarinya, termasuk dengan memberikan susu kedelai atau soya. Tidak hanya susu saja yang harus mendapat perhatian, namun jenis makanan lain yang mengandung susu sapi juga harus dihindari, dan ini yang biasanya terlupakan. Jadi hindari juga konsumsi makanan yang mengandung protein dari susu sapi, seperti biscuit, roti, ice cream dll. Pemberian ASI eksklusif mungkin bisa menjadi salah satu alternatif, karena dilaporkan dapat mencegah penyakit atopik serta alergi makanan, namun harus diperhatikan bahwa ibu yang menyusui juga harus menghindari minum susu sapi.

Pemberian susu soya pada anak yang alergi susu sapi sangat baik. Susu Kedelai Melilea merupakan susu kedelai yang terbuat dari bahan organik, sehingga jauh lebih aman untuk konsumsi bayi dan anak-anak. Susu Kedelai Melilea juga tidak ada campuran bahan kimia dan perasa, sehingga rasanya gurih alami kedelai. Salah satu yang membuat anak-anak suka mungkin juga karena rasanya yang gurih, karena kalo susu sapi cenderung manis.

Lantas kapan bayi atau anak-anak dapat kembali mengkonsumsi makanan hariannya secara normal? Tentu hal ini tidak dapat dilakukan secara instan. Biasanya akan dilakukan secara bertahap. Selama bayi itu bertumbuh, kita dapat saja mulai memberikan susu sapi ke dalam makanannya, namun sebaiknya dikonsultasikan ke dokter terlebih dahulu. Dokter biasanya akan merekomendasikan si bayi untuk tidak mengonsumsi makanan yang mengandung susu pada 12-18 bulan pertama. Dokter kemudian akan menguji pemberian susu sapi kepada si anak setiap 6 bulan untuk menetapkan apakah si anak masih alergi terhadap susu atau tidak. Sebelum dokter menyatakan bahwa si anak sudah aman terhadap alergi susu, sebaiknya kita jangan mencoba untuk memberikan makanan yang mengandung susu pada si bayi untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.

No comments:

Post a Comment