Wednesday, March 4, 2009

JANGAN JAJAN KANGKUNG SEMBARANGAN YA, LEBIH BAIK MASAK SENDIRI LO.

Jika Anda penggemar kangkung, baik itu plecing kangkung, cah kangkung, petis kangkung, kangkung cos, dll yang berka itan dengan kangkung, mungkin cerita ini dapat menjadi pertimbangan bagi Anda pada saat akan mengkonsumsi kangkung.

Saya mendapat cerita ini dari seorang teman, tapi Saya lupa tempat persisnya di negara mana, yang jelas adalah negara di Asia Tenggara.

Pada suatu hari di rumah sakit terkenal, semua dokter kebingungan hanya karena ada seorang anak kecil menderita sakit perut. Anak itu dibawa ke rumah sakit oleh orang tuanya setelah 2 hari menderita diare. Sudah bermacam obat sakit perut yang diberikan kepada anak itu, namun diarenya tidak kunjung sembuh.

Di rumah sakit orang tua anak tersebut ditanya oleh dokter, makanan apa saja yang sudah dimakan oleh anak tersebut selama 2 hari ini. Orang tua anak itu kebingungan, karena sejak anaknya diare otomatis anak tersebut tidak mau makan, dia hanya minum susu, itu pun langsung dikeluarkan lagi. Setelah usut punya usut, ternyata sebelum menderita diare, malamnya anak tersebut baru saja diajak makan kangkung cos di restoran oleh orang tuanya.

Dokter segera melakukan rontgen, ternyata diusus anak tersebut telah berkembang biak lintah dengan anaknya yang kecil-kecil. Dokter angkat tangan dan menyatakan tidak sanggup mengambil tindakan medis apapun. Akhirnya anak kecil yang malang itupun meninggal dunia.

Usut punya usut, ternyata lintah itu sebelumnya bersemayam di dalam batang kangkung yang besar. Memang, untuk penggemar kangkung cos yang paling enak adalah batangnya, apalagi jika dimasak oleh seorang ahli, maka batang kangkung cos rasanya akan menjadi renyah. Lintah yang berada di dalam batang kangkung itu tidak akan mati walau dimasak selama apapun, apalagi untuk kangkung cos proses memasak tidak terlalu lama untuk menghasilkan rasa kangkung yang enak. Perlu diingat bahwa lintah hanya akan mati jika dibakar.


Di dalam usus anak tadi, lintah yang tadinya hanya 1 ekor dalam 2 hari berkembang biak dengan cepatnya karena terus menerus menghisap darah yang ada, otomatis dokter juga kebingungan, bagaimana mematikan/membersih kan lintah yang telah sangat banyak tersebut dari dalam usus anak malang itu.

Jujur, sejak mendengar cerita itu, kesukaan saya akan kangkung menjadi berkurang, boleh dibilang sudah 1 bulan ini saya sama sekali tidak mengkonsumsi kangkung dalam bentuk apa pun, bukan karena menjadi paranoid, tapi bagi Saya lebih baik menjaga segala kemungkinan yang ada, toh tidak hanya kangkung yang dapat kita konsumsi, masih banyak sayur lain yang dapat kita makan dengan meminimalisir segala kemungkinan "lintah" yang terselip di dalamnya.

Yah, ini hanyalah sekedar berbagi pengalaman tanpa bermaksud memberikan statemen yang gak penting. Semoga hal ini tidak terjadi pada kita semua. Bagi ibu-ibu yang baik, biasakanlah untuk selalu mencuci bersih sayur yang akan dimasak, apalagi untuk jenis sayuran yang menjadi kesukaan lintah/pacet, cucilah dengan menggunakan air garam beberapa kali...Lebih baik mencegah daripada mengobati, maka senantiasalah waspada dan biasakan hidup sehat.

No comments:

Post a Comment