Indonesia pernah tercatat sebagai salah satu negara pemalsu terbesar. Meski sedih tapi apa mau dibilang kalau kenyataan memang demikian.
Mulai dari avtur palsu (dicampur air), baso palsu (berformalin, berdaging tikus), beras palsu (pakai pemutih), daging ayam palsu (tiren), daging sapi palsu (glonggongan, direndam darah, berformalin, dioplos dengan daging celeng), gorengan crispy palsu (sedotan, kemasan plastik ikut dilelehkan dalam minyak goreng panas), semangka manis palsu (disuntik pemanis buatan), susu murni palsu (dioplos santan dan air kaporit), telur asin palsu (dicat dan disuntik air garam), terasi palsu (campur nasi aking atau dedak), ikan palsu (berformalin) , jamu tradisional palsu (campur obat keras jenis G penyebab gagal jantung/ginjal/ hati), permen coklat palsu (diisi narkoba), susu Formula ‘palsu’ (mengandung bakteri enterobacteri sakazaki). Dan, masih banyak palsu-palsu yang lain yang sangat mendukung predikat tidak terpuji.
Bahkan berita terbaru yang ditayangkan salah satu stasiun televisi swasta tentang terulangnya praktek kecurangan terhadap minyak goreng yang dioplos dengan oli bekas kendaraan bermotor.
Wednesday, May 13, 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment